Pages

Jumat, 14 Juni 2013

Resensi Novel "Belantik"


Judul Novel    : Belantik
Penulis            : Ahmad Tohari
Cetakan         : Pertama, November 2001
Penerbit         : Gramedia
Tebal             : 142 Halaman

Suatu hari Handarbeni merasa sangat gelisah. Handarbeni adalah seorang pejabat dan pengusaha kakap. Dia memiliki musuh yang bernama Bambung, yaitu seorang pejabat yang terkenal sebagai pelobi yang cerdik. Dia gelisah karena istri simpanannya yang bernama Lasi akan dipinjam oleh Bambung. Lasi adalah seorang wanita dusun yang pergi Jakarta untuk bekerja menjadi wanita penghibur. Karena parasnya yang cantik, sehingga dia menjadi rebutan para pejabat Negara.
Karena selalu gelisah, Handarbeni meminta pendapat Bu Lanting tentang hal yang sedang dirasakannya. Bu Lanting adalah seorang calo, makelar. Sebelum mengutarakan pendapatnya, Bu Lanting malah tertawa dan menjelaskan bahwa hal ini adalah kesalahan Handarbeni sendiri karena dia membebaskan Lasi untuk mencari lelaki lain asalkan dia tetap menjadi istri Handarbeni.
Pada suatu hari Lasi diajak Bu Lanting pergi ke Singapura, dengan alasan dia ingin bertemu dengan pacarnya. Di Singapura Lasi diajak untuk berbelanja sepuasnya. Di sana dia menginginkan sebuah kalung liontin seharga Satu Setengah Dolar Amerika, itu setara dengan sekian Milyar Rupiah. Lelaki yang dimaksud Bu Lanting sebagai pacarnya adalah Pak Bambung. Hal ini sebenarnya hanya siasat Bu Lanting untuk mendekatkan Lasi dengan Pak Bambung.
Suatu malam Lasi diajak menemani Pak Bambung pada acara pertemuan dengan para pejabat-pejabat tinggi dan dihadiri oleh Duta Besar. Pada acara itu, Lasi dirias layaknya seorang ratu, dan ia pun diberi hadiah berupa kalung liontin yang diinginkannya waktu belanja bersama Bu Lanting. Setelah acara pertemuan itu selesai, Pak Bambung meminta Lasi untuk menemaninya malam itu. Tetapi Lasi tidak mau melakukan hubungan badan dengan Pak Bambung, dengan alasan dia masih menjadi istri Handarbeni.
Keesokan harinya setelah sampai di Jakarta, dia menemukan bahwa rumahnya sedang sepi. Keesokan harinya dia tiba-tiba mendapat telepon dari Bu Lanting, ia menyatakan bahwa Handarbeni akan menceraikan Lasi. Lalu Lasi menelpon Handarbeni, dan ternyata benar Handarbeni menyatakan bahwa dia akan menceraikan Lasi. Setelah mendengar itu, hati Lasi menjadi sedih, dan memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Karangsoga.
Di Karangsoga, dia menceritakan semua kejadian dan masalah yang dialaminya kepada Eyang Mus, sesepuh kampung itu. Di sana selain bertemu dengan orang tuanya dia juga bertemu dengan Kanjat, temannya semasa kecil yang sekarang sudah bekerja sebagai Dosen. Waktu malamnya, dia berbincang-bicang dengan Kanjat. Dan dia meminta Kanjat untuk mengantarkannya ke rumah pamannya di Sulawesi. Sebelum pergi, Kanjat meminta pendapat Eyang Mus. Dan Eyang Mus pun menyuruh keduanya untuk menikah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu di perjalanan. Karena Lasi dan Kanjat saling mencintai, akhirnya keduanya pun menikah.
Tak lama setelah mereka menikah, ada dua orang suruhan Pak Bambung memaksa Lasi untuk kembali ke Jakarta. Di Jakarta Lasi tinggal di rumah Pak Bambung. Suatu hari Bu Lanting menemui Lasi, dan Lasi berkata bahwa dia sekarang sedang mengandung anak hasil perkawinannya dengan Kanjat. Hal ini membuat Pak Bambung marah karena dia tidak suka pada wanita yang sedang hamil. Dan ini membuat hati Lasi tenang.
Waktu di Jakarta Lasi selalu menyempatkan dirinya untuk menelepon Kanjat dan memberitahukan bahwa dia sedang mengandung anak mereka. Dan Lasi juga menceritakan tentang surat-surat penting milik Pak Bambung yang diberitahukan Bu lanting kepada Lasi. Suatu hari tidak sengaja Kanjat mendengarkan radio, dan di radio itu ada berita tentang pelobi tingkat tinggi yang telah berhasil ditangkap oleh polisi dan sudah ditahan oleh Kejaksaan Agung, dengan dugaan adanya tindak korupsi. Orang yang ditangkap itu tak lain adalah Pak Bambung.
Berita tersebut membuat Kanjat kaget karena Lasi pasti ikut diperiksa dalam kasus ini, sebab Lasi menjadi wanita simpanan Bambung. Dan kanjat memutuskan untuk pergi ke Jakarta ditemani oleh Pardi, sopir truk gula yang biasa mengantar barang ke Jakarta. Di sana dia menuju ke kantor polisi untuk bertemu dengan Lasi. Dia ingin supaya Lasi cepat bebas, tetapi Lasi tidak langsung bebas dan dia tetap ditahan untuk selalu memberikan keterangan kepada polisi tentang Bambung. Dan Kanjat pun meminta tolong kepada temannya, seorang pengacara yang bernama Blakasuta. Blakasuta mau menolong Kanjat, dan akhirnya Lasi pun dapat bebas dari tahanan. Lasi dan Kanjat pun akhirnya pulang kembali ke Karangsoga.

Kelebihan : pada novel ini pembaca seakan di bawa dalam petualangan Lasi yang mengharukan. Karakter tokonya menghasilkan ironi-ironi sentuhan batin tentang seputar masalah kemanusiaan.

Pesan yang tersampaikan dalam Novel "Belantik" ini yaitu gemerlap kemewahan dunia dengan bergelimang harta benda belum tentu dapat membawa manusia mencapai kebahagiaan.

Resensi Film "Laskar Pelangi"


Judul Film           :  LASKAR PELANGI

Pemain            : Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian), Mahar (Veris Yamarno), Ibu Muslimah (Cut Mini), Pak Harfan (Ikranagara), Pak Mahmud (Tora Sudiro), Zulkarnaen (Slamet Rahardjo), Bapak Ikal (Mathias Muchus), Ibu Ikal (Rieke Diah Pitaloka),Ikal Dewasa ( Lukman Sardi ), Lintang Dewasa (Ario Bayu), Pak Bakri (Teuku Rifnu Wikana), Bapak Lintang (Alex Komang), Istri Pak Harfan (Jajang C.Noer), Ayah A Ling (Roby Tumewu), Kucai ( Yogi Nugraha), Syahdan (M. Syukur Ramadan), A Kiong (Suhendri), Borek (Febriansyah), Trapani (Suharyadi), Harun (Jefry Yanuar), Sahara (Dewi Ratih Ayu), Flo (Marcella), A Ling (Levina)

Produser         : Mira Lesmana

Sutradara       : Riri Riza

Durasi             : 125 Menit

Sinopsi :
Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.

Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.

5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.


Adegan yang menurut saya menegangkan adalah saat lomba cerdas cermat, dimana seorang lintang yang telat karena di perjalanan ada seekor buaya yang berada di jalan sehingga ia tidak bisa lewat.

Film ini berceritakan tentang bagaimana anak-anak di salah satu pulau terindah di Indonesia. Dimana mereka harus berjuang untuk bersekolah. Cerita ke-10 anak Laskar Pelangi yang terus berjuang untuk menggapai mimpi mereka, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia. Film ini juga dipenuhi kisah tentang tantangan kalangan pinggiran, dan kisah penuh haru tentang perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.

kelebihan : menurut kami film laskar pelangi ini alur ceritanya sangat menarik. dan juga di film ini mempromosikan keindahan pulau Belitung.

kekurangan : film ini tidak ada kekurangan, tetapi jika kita membaca novelnya, ada beberapa adegan cerita yang tidak di tampilkan pada film ini.


TUGAS RESENSI FILM
Kelompok 2 :
1. Anggia Herdiana (10110836)
2. Annisa Latiefina (10110918)
3. Rina Anggraeni (19110425)